REVIEW NOVEL: TERE-LIYE - DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN
Apresiasi saya haturkan untuk semua penulis di dunia atas
karya-karya mereka yang memberi manfaat bagi orang lain. Berharap saya juga
dapat menjadi salah satu penulis suatu hari nanti, sebab saat ajal menjeput
kita, maka hanya karya dan apa yang telah kita perbuat di dunia yang diingat
oleh orang lain. Hari ini saya telah menyelesaikan membaca novel dari
Tere-Liye. Ceritanya sungguh tak bisa ditebak dan membuat saya sangat tertarik
untuk cepat-cepat menyelesaikannya. Di bawah ini adalah hasil review novel
tersebut berdasarkan apa yang saya cerna. Mari menyimak kawan…
Dikisahkan ada sebuah keluarga terdiri 3 orang. Seorang ibu,
seorang anak berempuan bernama Tania dan seorang anak laki-laki bernama Dede.
Kehidupan mereka kurang beruntung semenjak ditinggal wafat oleh ayah mereka.
Kehidupan dari tinggal di kontrakan berpindah ke rumah kardus. Anak-anak ini
pun terpaksa berhenti sekolah dan menjadi pengamen dari bus ke bus. Waktu itu
umur Tania dan Dede baru 12 tahun dan 6 tahun. Ibu mereka juga jadi sering
sakit-sakitan.
Singkat cerita saat mengamen di bus yang di penuhi oleh
orang-orang yang pulang dari kantor Tania tanpa sengaja menginjak paku payung
yang cukup besar hingga membuat darahnya mengalir keluar. Adiknya ketakutan
melihat kakaknya berdarah dan sedikit menjauh karena takut. Mereka berdua
memang tidak pernah memakai alas kaki saat mengamen. Orang-orang di bus pun ada
yang sekedar melirik dan kembali tidak perduli. Namun ada seorang laki-laki
muda bernama Danar dengan senyumnya menghampiri dan membersihkan darah dengan
saputangannya. Keesokkan malamnya Tania dan Dede kembali bertemu dengan pemuda
itu dan dia memberikan sepasang sepatu serta kaos kaki baru untuk mereka
berdua.
Kedatangan Danar itu dalam keluarga disebut mereka sebagai
malaikat penolong. Kehidupan mereka selama tiga tahun belakangan menjadi lebih
baik berkat pemuda itu. Dari rumah kardus mereka pindah ke kontrakan dan ibunya
membangun usaha toko kue. Suatu saat Tania sangat tidak menyukai seseorang yang
diperkenalkan Danar sebagai kekasihnya kepada Tania dan keluarga. Karena bagi
Tania, Kekasih Danar telah merebut posisinya di samping Danar. Tidak lama ibu
mereka meninggal dikarenakan penyakit kanker yang sebelumnya tidak terdeteksi. Sehingga
membuat Tania dan Dede tinggal serumah dengan Danar sepeninggal ibunya. Mereka
menjadi keluarga semenjak saat itu, Tania juga berjanji akan selalu menuruti
perkataan Danar.
Novel ini berisi kisah tentang perasaan cinta antara Tania
dan Danar yang terlambat untuk diungkapkan kepada masing-masing. Sehingga Danar
memutuskan untuk menikahi Ratna kekasihnya daripada menyatakan cinta kepada
Tania. Hal ini disebabkan perbedaan umur yang sangat jauh. Ketika mereka
pertama kali bertemu Tania berusia 12 tahun dan danar berusia 23 tahun.
Sehingga Tania tidak berani mengungkapkan perasaannya khawatir kalau Danar hanya
menganggapnya adik semata dan sebaliknya pun begitu
Tania yang mendapatkan Beasiswa sekolah dari SMP hingga
Universitas ini menetap di Singapore. Hingga dia mendapat kabar pernikahan dari
Danar. Tania memilih tidak datang pada hari penting pernikahan Danar dan patah
hati itu merubah perilaku Tania selama di Singapura. Kehidupannya terbilang
sukses sebagai lulusan universitas serta bisa membuka dua toko kue di Singapore
dan bekerja di perusahaan ternama. Hal itu sengaja untuk membuat dirinya sibuk
untuk melupakan Danar. Lama dia tidak kembali ke Indonesia dan hanya
berkomunikasi dengan chatting bersama adiknya.
Saat Tania mendapat kabar buruk tentang rumah tangga Ratna
dan Danar, Tania merasa terusik. Hingga mencari tahu permasalahannya yang
melanda rumah tangga kakaknya itu. Saat itulah baru terbuka teka-teki tentang
perasaan danar yang sesungguhnya kepada Tania. Saat menjalani pernikahan ternyata
Danar tidak menunjukkan bahwa dia mencintai Ratna, sehingga membuat Ratna
sangat menderita dan merasa bersaing mendapatkan perhatian dengan bayangan yang
tak tahu apa itu.
Saat telah pembicaraannya dengan Danar, keesokkan harinya
Tania membereskan barang-barangnya dan kembali ke Singapore. Dia meminta Danar
untuk kembali ke Ratna karna saat ini Ratna sedang hamil 4 bulan dan sedang
menunggunya.
Sekian review dari novel yang saya baca. Jika kalian membaca
langsung pada novelnya maka akan lebih menarik lagi kisahnya. maaf kepada
penulis dan pembaca sekalian jika tulisan review kali ini mengalami banyak kekurangan.
Maklum saya masih belajar untuk menulis apa yang sedang saya fikirkan ke dalam
blog ini. Silahkan berkomentar asal sopan. Terima Kasih.
Komentar
Posting Komentar