Postingan

DO THE BEST FOR YOUR FUTURE

Gambar
Assalamu'alaikum Wr.Wb. Hari ini dengan berkah dan rizki yang Allah berikan sudah sepatutnya kita bersyukur. Dengan apa yang kita miliki sekarang, itu adalah lebih baik dari orang lain. Kita jangan terus melihat yang berada di atas kita, tapi juga melihat apa yang ada di bawah dari kehidupan kita. Saat ini saya bersyukur sekali karna Allah masih memberikan rizki nafas, makanan dan tempat berteduh untuk saya. Hari ini juga merupakan hari yang agak menyedihkan karna bapak saya harus kembali ke Jakarta untuk tugas dinas dan tidak bisa menemani saya. Esok hari adalah hari penting bagi saya karna perjuangan selama empat tahun dapat dipertahankan melalui sidang skripsi. Sedikit memiliki rasa gelisah, bingung dan panik pasti menghinggapi setiap orang seperti saya saat ini, tapi semua memiliki cara yang berbeda-beda untuk menjalaninya. Seperti kata dosen saya, "Sidang ini bukanlah akhir". Bukan seperti Ujian Akhir Nasional yang ditentukan oleh tiga mata pelajaran umum.

SAAT RASA GELISAH MELANDA JIWA

Gambar
Hati yang diberikan oleh Allah SWT merupakan anugrah yang tak terhingga. Melalui hati kita bisa merasakan berbagai macam perasaan. Senang, sedih, bahagia, dan salah satunya kecemasan/kegelisahan. Setiap orang pasti memiliki kegelisahan. Rasa gelisah yang timbul juga memiliki efek yang berbeda-beda, tergantung cara orang tersebut mengatasinya. Ada beberapa orang yang merasa gelisah tapi menutupinya, sedang yang lain bisa jadi memiliki perasaan tertekan dan berdampak pada sikap-sikapnya. Rasa gelisah merupakan rasa khawatir akan bayang-bayang perasaan takut tanpa alasan. Seperti contoh seorang ayah yang menunggui istrinya saat akan melahirkan atau saat seorang siswa menunggu nilai hasil ujian yang dianggapnya berat. Seluruh kejadian ini sering terjadi di sekitar kita, bahkan saat menunggu kedatangan seseorang yang ditunggu juga dapat menimbulkan rasa gelisah (yang terakhir ini sepertinya pengalaman.. hehehe). Saat sedang di landa gelisah, ada baiknya kita lebih mendekatkan diri

REVIEW NOVEL: TERE-LIYE - DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN

Gambar
Apresiasi saya haturkan untuk semua penulis di dunia atas karya-karya mereka yang memberi manfaat bagi orang lain. Berharap saya juga dapat menjadi salah satu penulis suatu hari nanti, sebab saat ajal menjeput kita, maka hanya karya dan apa yang telah kita perbuat di dunia yang diingat oleh orang lain. Hari ini saya telah menyelesaikan membaca novel dari Tere-Liye. Ceritanya sungguh tak bisa ditebak dan membuat saya sangat tertarik untuk cepat-cepat menyelesaikannya. Di bawah ini adalah hasil review novel tersebut berdasarkan apa yang saya cerna. Mari menyimak kawan… Dikisahkan ada sebuah keluarga terdiri 3 orang. Seorang ibu, seorang anak berempuan bernama Tania dan seorang anak laki-laki bernama Dede. Kehidupan mereka kurang beruntung semenjak ditinggal wafat oleh ayah mereka. Kehidupan dari tinggal di kontrakan berpindah ke rumah kardus. Anak-anak ini pun terpaksa berhenti sekolah dan menjadi pengamen dari bus ke bus. Waktu itu umur Tania dan Dede baru 12 tahun dan 6 tahun

Pelepasan Kontingen Keraton Kutaringin

Gambar
       Siang ini bertempat di halaman kantor bupati Kotawaringin Barat pukul 10.00 WIB, DR. H. Ujang Iskandar, ST, M.Si secara resmi mengadakan pelepasan kontingen keraton kutaringin yang akan pergi ke Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.

Pelepasan Takbir Keliling Oleh Bupati Kobar

Gambar
         Ini postingan agak terlambat dikarenakan hampir lupa di upload. Keterangan dari kegiatan ini yaitu Bupati Kotawaringin Barat, DR. H. Ujang Iskandar, ST, M.Si meresmikan pelepasan takbir akbar pada tanggal 18 Agustus 2012 pukul 19.30 WIB bertempat di Bundaran Pancasila Pangkalan Bun. Dalam acara ini , wakil bupati Bambang P. beserta turut hadir dalam menyemarakkan kegiatan takbir keliling ini. Berkaitan dengan turunnya pengumuman pemerintah tentang jatuhnya 1 Syawal 1433 H atau kita sebut hari lebaran , maka malam itu takbir keliling dilaksanakan yang diikuti oleh rombongan-rombongan dari yayasan masjid-masjid se Kotawaringin Barat. Tak ketinggalan pula nie para pembaca, malam pelepasan takbir keliling ini ditonton oleh banyak masyarakat dari Pangkalan Bun dan sekitarnya hingga terlihat Bundaran Pancasila terlihat penuh dan ramai kendaraan.

Halal Bihalal Bupati Kotawaringin Barat Bersama PNS di Lingkungan Pemerintahan Kotawaringin Barat (Kobar)

Gambar
Memasuki H+4 lebaran, DR.H. Ujang Iskandar, ST.,M.Si selaku Bupati Kobar melaksanakan apel besar dalam rangka Halal Bihalal bersama Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat. Bertempat dihalaman Kantor Bupati, apel dimulai pukul 07.00 WIB dihadiri pula oleh Wakil Bupati, Plt. Sekretariat Daerah, Staf khusus serta Kepala Bagian yang ada dilingkungan Sekretariat Daerah Kobar. Masih dalam suasana lebaran, bupati kobar menuturkan dalam sambutannya bahwa diharapkan pada tahun baru 1433H ini bisa menyamakan persepsi guna pembangunan daerah di kabupaten kobar. Orang di luar Kobar (Pangkalan Bun) menganggap Pangkalan Bun sudah dianggap kota besar lainnya yang ada di Indonesia ini. Sebagai aparatur negara diharapkan dapat secara responsif dan bijak dalam menghadapi kritikan dari masyakat melalui sikap ketimuran yang kita punyai. Serta diharapkan dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Pada kesempatan ini bupati menyebutkan bahwa

Ziarah Makam Pahlawan Riak Sawai (Alm.)

Gambar
Pejuang yang selalu dikenang oleh masyarakat Desa Sambi yaitu Riak Sawai (alm) pada tanggal 22 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB diziarahi oleh para sanak saudara serta cucu-cicit yang datang dari Desa Sambi, Sampit. Ziarah bertempat di Taman Makam Pahlawan Indra Pura Pangkalan Bun. Rombongan Ziarah Marga Riak Sawai ini bertujuan untuk mengenang dan menghargai arwah para leluhur yang dianggap sebagai pejuang tahun 1947 bersama TNI AU berjumlah 13 orang. Menurut David Dino SB selaku cucu dan pemimpin ziarah menyampaikan bahwa Riak Sawai (alm) merupakan pejuang tanpa tanda jasa yang menyelamatkan tentara merah putih di ladang-ladang serta ikut serta dalam strategi perang pada waktu itu. Riak Sawai yang saat itu merupakan kepala kampung membantu para tentara merah putih dalam bahan pangan. Ziarah yang dihadiri kurang lebih 60 orang ini merupakan pertama kalinya sejak 20tahun Riak Sawai dipindahkan dari Desa Sambi ke Taman Makam Pahlawan Indra Pura Pangkalan Bun. David mengharapkan u